Translate

Selasa, 01 Oktober 2013

Akuntansi Keuangan 1- Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas


Mata Kuliah Akuntansi Keuangan 1






Disusun Oleh:
*    Ananda Maharani                               0221-11-154
*    Putry Puspitasari                                 0221-11-155
*    Megy Anggraini                                  0221-11-156
*    M. Aldi Fikriatna                                0221-11-158
*    Ratih Fitrianingsih                              0221-11-159
*    Faisal Sugiri                                        0221-11-160
*    Imelda Amung                                    0221-11-193





Kata Pengantar

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Materi Laporan Posisi Keuangan dan Arus Kas ini dengan sebaik-baiknya.
Materi ini disusun berdasarkan tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan 1.
            Dalam penyusunan Materi ini, penyusun banyak mendapat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1.        Dosen Pembimbing mata kuliah Akuntansi Keuangan 1, Ibu Ellyn Octavianty., MM., SE
2.        Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara moril maupun materiil;
3.        Semua pihak serta rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu dalam penyusunan makalah dan materi presentasi ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan materi  ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, baik dari cara penulisan maupun dari segi bahasanya. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penyusun untuk kedepannya demi kelancaran penyusunan materi ini.
Penyusun berharap materi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumnya.



Bogor, Oktober  2012

Tim Penyusun 
BAB I
 LAPORAN POSISI KEUANGAN

1.1 Pengertian Laporan Posisi Keuangan
Secara umum, Laporan posisi keuangan atau Neraca adalah sebuah daftar asset dan kewajiban suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca merupakan pernyataan dari persamaan akuntansi dasar.

1.2 Pengertian Laporan Posisi Keuangan Menurut Para Ahli
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002:63), Neraca adalah laporan yang meringkas posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (asset), kewajiban ekonomis (hutang), modal saham, dan hubungan antar item tersebut.
Menurut Sofyan S. Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (2006:107), Laporan Neraca, yang disebut juga dengan laporan posisi keuangan perusahaan, adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu.
1.3 Komponen Laporan Posisi Keuangan
Terdapat tiga komponen dalam laporan posisi keuangan ialah:
1.      Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa mendatang diharapkan akan diperoleh entitas.
Dalam Laporan posisi keuangan, Aset disajikan sesuai dengan urutan kelancaran dan kekekalannya. Aset dapat dibedakan menjadi Aset Lancar, Investasi jangka panjang, Aset tetap, dan Aset tidak berwujud. Aset lancar diurutkan berdasarkan kelancarannya, sedangkan asset tetap diurutkan berdasarkan kekekalannya.
2.      Liabilitas
Liabilitas adalah kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
3.      Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi semua liabilitas atau dalam kata lain, ekuitas adalah kekayaan pemilik dalam suatu perusahaan.Pada perusahaan perorangan dan persekutuan, pencatatan akun ini diikuti oleh nama pemilik. Pada perseroan terbatas, kekayaan pemilik hanya dinyatakan dengan modal saham dan laba ditahan (laba yang tidak dibagi kepada pemegang saham).

1.4 Klasifikasi Laporan Posisi Keuangan
            Laporan Posisi Keuangan diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu:
a.       Bagian lancar (current) atau jangka pendek (short-term), misalnya asset lancar dan hutang lancar.
b.      Bagian tidak lancar (non-current) atau jangka panjang (long-term), misalnya asset tidak lancar dan hutang tidak lancar.

1.4.A Asset Lancar
            Aset Lancar adalah asset yang tingkat likuiditasnya tinggi. Artinya, asset tersebut dapat dengan segera berubah dalam waktu kurang dari satu tahun. Tujuan suatu perusahaan memegang harta lancar adalah untuk membiayai operasi sehari-hari dan untuk berjaga-jaga.
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas mengklasifikasikan asset lancar jika:
1.      Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam siklus operasi normal.
2.      Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.
3.      Aset yang diharapkan dapat terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan.
4.      Berupa kas atau setara kas kecuali yang dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Contohnya: sebuah mobil bagi entitas (dealer) mobil merupakan persediaan (asset lancar) karena mobil tersebut merupakan barang dagangan. Sedangkan mobil yang digunakan oleh entitas lain sebagai alat angkut sehari-hari diklasifikasikan sebagai asset tetap.

Aset Lancar antara lain:
1.                  Kas
            Adalah uang tunai yang terdapat dalam kas dan/ di bank, berupa saldo rekening Koran yang setiap saat dapat digunakan.
2.                  Piutang Dagang
            Adalah tagihan atau klaim perusahaan kepada pihak lain yang masa pelunasan (jatuh tempo) kurang dari satu tahun.
3.                  Surat-surat Berharga
            Adalah saham atau obligasi yang dimiliki perusahaan dan setiap saat siap untuk dijual.


4.                  Wesel Tagih
            Sama seperti piutang dagang namun lebih formal karena didukung oleh janji tertulis dari pelanggan untuk membayar tagihan tersebut.
5.                  Persediaan
            Adalah berupa persediaan barang baku atau persediaan barang jadi yang dapat segera dijual untuk menghasilkan kas.
6.                  Piutang Penghasilan
            Adalah penghasilan yang belum diterima karena belum jatuh tempo, tetapi sudah menjadi hak pada tahun buku yang bersangkutan.
7.                  Beban dibayar di muka
            Adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai biaya selama hasil yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut belum dimanfaatkan atau dikonsumsi.

1.4.B Aset Tidak Lancar
            Assset tidak lancar adalah asset yang tidak memenuhi kriteria yang dimiliki oleh asset lancar. Aset tidak lancar adalah sebagai berikut:
1.                  Investasi Jangka Panjang
            Adalah investasi di mana dana yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat dipakai dalam jangka waktu minimal 1 tahun.
2.                  Aset tetap
            Adalah asset berwujud yang digunakan dalam operasi entitas. Misalnya tanah, bangunan, mesin, dan furniture.
3.                  Aset tak berwujud
            Adalah asset tanpa wujud fisik yang bukan berbentuk instrument keuangan, misalnya hak paten (hak untuk memproduksi atau menggandakan suatu penemuan agar member penghasilan bagi si pemilik hak), hak cipta (hak yang diberikan kepada seseorang karena menciptakan sesuatu yang belum dikenal sebelumnya), franchise (hak yang diberikan kepada seseorang atau nama pemberi hak, contoh: PT Unilever Indonesia mendapatkan hak untuk menggunakan formula dan nama pasta gigi pepsodent di Indonesia dari perusahaan unilever yang berkantor pusat di belanda), dan goodwill (nama baik, contoh: Perusahaan mobil Toyota memiliki reputasi baik dalam membuat mobil).

Contohnya: Piutang jangka panjang dan biaya dibayar di muka jangka panjang

1.4.C Liabilitas Jangka Pendek (Liabilitas Lancar / Current Liabilities)
            Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika:
1.      Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya.
2.      Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, misalnya instrument derivative)
3.      Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan.
4.      Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Contoh: Hutang Dagang, Hutang Wesel, Pendapatan diterima di muka dan Hutang Gaji

1.4.D Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang mencakup:
1.      Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang sewa guna usaha, dan utang bak jangka panjang.
2.      Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas, seperti kewajiban pension, dan kewajiban pajak tangguhan.
3.      Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa di masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.

Contoh: Hutang Hipotik, Hutang Bank, dan Hutang Obligasi

1.5         Kegunaan dan Tujuan Laporan Posisi Keuangan
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai risiko-risiko entitas dan arus kas masa depan. Tujuan pengguna laporan keuangan menggunakan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.                  Mengevaluasi Struktur Pendanaan
Dalam hal ini, yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan sumber pendanaan melalui utang dibandingkan dengan ekuitas.
2.                  Menganalisis Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajibannya yang segera harus dipenuhi (current liabilities). Pihak kreditur biasanya sangat tertarik dengan informasi tentang risiko likuiditas jangka pendek, yang informasinya dapat mereka gunakan untuk menilai kemampuan entitas membayar bunga tepat waktu.
3.                  Menilai Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat jatuh tempo. Entitas yang memiliki rasio utang yang tinggi berarti memiliki solvabilitas yang rendah disbanding entitas dengan rasio utang yang rendah. Entitas dengan solvabilitas yang rendah artinya lebih berisiko, karena memerlukan lebih banyak asset untuk membayar utangnya, baik pokok maupun beban bunga.



4.                  Menilai Fleksibilitas Keuangan
Likuiditas dan solvabilitas akan menentukan fleksibilitas keuangan entitas, yaitu mengukur kemampuan entitas mengambil tindakan tertentu sebagai respon terhadap kebutuhan dan peluang yang ada.

1.6 Informasi Minimum dalam laporan posisi keuangan
            Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, informasi minimum yang harus tersaji pada laporan posisi keuangan adalah:
1.      Aset Tetap
2.      Properti Investasi
3.      Aset tak berwujud
4.      Aset Keuangan
5.      Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
6.      Persediaan
7.      Piutang dagang dan piutang lainnya
8.      Kas dan setara kas
9.      Asset yang diklasifikasi dimiliki untuk dijual, termasuk kelompok lepasan yang dimiliki
      untuk dijual.
10.  Utang dagang dan utang lainnya
11.  Provisi
12.  Liabilitas keuangan
13.  Liabilitas dan asset untuk pajak kini
14.  Liabilitas dan asset pajak tangguhan
15.  Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk
      dijual
16.  Kepentingan non-pengendali
17.  Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

1.7 Format / Bentuk Laporan Posisi Keuangan
         Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu:
1.            Laporan Posisi Keuangan bentuk Akun (Account form/ Skontro)
         Adalah neraca yang disusun dengan dua sisi (sisi kiri dan kanan). Sisi kiri memuat unsure
         harta, sedangkan sisi kanan memuat unsure kewajiban dan modal perusahaan





Contoh:
(PERUSAHAAN XXX)
NERACA
PERIODE XXXX
ASET

Aset Lancar
Kas…………………………... Rp ………
Piutang Usaha……………….. Rp ………
Total Aset Lancar……….. Rp ………


Aset Tetap
Tanah ……………………….. Rp ………
Bangunan ………… Rp   ……
Ak. Peny. Bangunan Rp (….…)
Rp ………
Inventaris…………. Rp ………
Ak. Peny. Inventaris Rp (…….)
Rp ………
Total Aset Tetap………...  Rp……….

Total harta………………………. Rp………
LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas jangka pendek
Hutang dagang……………….. Rp……….

Liabilitas jangka panjang
Hutang jangka panjang………..Rp……….

Total Liabilitas…………………… Rp ……..


Ekuitas
Ekuitas Tn. Xxxx…………….. Rp ………





Total Liabilitas dan Ekuitas……. Rp………
2.      Laporan Posisi Keuangan bentuk Laporan (Report Form / Stafel) adalah neraca ini dilaporkan satu halaman vertical. Disebelah atas dicantumkan total aktiva dan dibawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.









Contoh :
3.      Laporan Posisi Keuangan Menurut IFRS
Laporan posisi keuangan menurut IFRS berbeda dalam penyajiannya sebagai berikut
31 Desember 2011
Aset tidak lancar         Ekuitas
Aset lancar                  Liabilitas Jangka Pendek
                                    Liabilitas jangka panjang




(PERUSAHAAN XXX)
NERACA
PERIODE XXXX
ASET

Aset Tetap
Tanah ……………………….. Rp ………
Bangunan ………… Rp   ……
Ak. Peny. Bangunan Rp (….…)
Rp ………
Inventaris…………. Rp ………
Ak. Peny. Inventaris Rp (…….)
Rp ………
Total Aset Tetap………...  Rp……….

Aset Lancar
Kas…………………………... Rp ………
Piutang Usaha……………….. Rp ………
Total Aset Lancar……….. Rp ………


Total harta………………………. Rp………
LIABILITAS DAN EKUITAS

Ekuitas
Ekuitas Tn. Xxxx…………….. Rp ………


Liabilitas jangka pendek
Hutang dagang……………….. Rp……….

Liabilitas jangka panjang
Hutang jangka panjang………..Rp……….

Total Liabilitas…………………… Rp ……..





Total Liabilitas dan Ekuitas……. Rp………

1.8.    Pengungkapan  Laporan Posisi Keuangan
Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. Sub klasifikasi dari pos-pos yang disajikan. Perincian sub klasifikasi bergantung pada ketentuan di PSAK, misalnya :
-                      Piutang, antara piutang usaha pihak ketiga dan piutag usaha dengan pihak berelasi.
-                      Persediaan, disublasifikasi antara persediaan bahan baku, barang dalam proses dan
barang jadi.
-                      Asset tetap, disubliklasifikasikan  terpisah menurut kelompok  asset tetap,misalnya tanah, bangunan, dan peralatan.
Pengungkapan yang juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan (atau dapat juga di laporan perubahan ekuitas atau catatan atas laporan keuangan) misalnya informasi mengenai jenis saham, yaitu jumlah saham modal dasar dan jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan nilai nominal saham.



BAB II
LAPORAN ARUS KAS

2.1     Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu.
Laporan arus kas adalah alat perencanaan yang akan membantu kita pada masa yang akan datang, menentukan kapan uang tunai diperlukan untuk membayar tagihan-tagihan, membantu manajer membuat keputusan usaha dan membantu kita dalam mengatur segala sesuatu aktivitas kas sebelum kas benar diperlukan.
2.2     Pengertian Laporan Arus Kas Menurut Para Ahli
Pengertian Arus Kas menurut Ridwan S. Sundjaya dan Inge Barlian dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Keuangan I edisi kedua” menyatakan sebagai berikut: “Arus kas adalah ringkasan aliran kas untuk suatu periode tertentu, laporan ini kadang disebut laporan sumber dan penggunaannya operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan serta menunjukkan perubahan kas dan surat berharga selama periode tersebut”. (2001:61)

Pengertian Arus Kas menurut Darsono dan Ashari (2005:90) : “Arus Kas yaitu suatu laporan  yang memuat informasi tentang sumber dan pengguanaan kas perusahaan selama periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun”

Pengertian Arus Kas, menurut Lemer (1971) menyatakan, bahwa arus kas adalah pertambahan, atau peningkatan jumlah kas yang dihasilkan melalui kegiatan operasi selama waktu tertentu, terdiri atas laba sesudah pajak ditambah dengan jumlah penyusutan, sedang rekening utang dan harta tetap tidak berubah.

Pengertian Arus Kas menurut Graham Mott (1985) menyatakan bahwa istilah arus kas biasa digunakan untuk menjelaskan laporan keuangan, yaitu laba operasi setelah dikurangi dengan pajak dan pembayaran dividen, dengan menambahkan kembali beban penyusutan untuk tahun yang bersangkutan.




Pengertian Arus Kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2.2) adalah : ”Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas setara kas ”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam jumlah kas perusahaan selama suatu periode tertentu.

Pengertian Arus Kas menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:257), yaitu: “Arus kas merupakan suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi, penbiayaan dan investasi”.

Pengertian Arus Kas menurut Harry Supangkat (2003:33) yaitu: “ringkasan mengenai transaksi dalam bentuk kas yang berasal dari tiga macam kegiatan yang dilakukan perusahaan yaitu Kegiatan Operasi, Kegiatan Investasi dan Kegiatan Pendanaan”.

2.3     Manfaat Laporan Arus Kas
Manfaat pembuatan laporan arus kas, yaitu :
1.      Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
2.      Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
3.      Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
4.      Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas selama suatu periode.
2.4     Tujuan Laporan Arus Kas
            Pembuatan laporan arus kas mempunyai tujuan-tujuan, ada 3 tujuan dalam pembuatannya yaitu :
§  Tujuan utama Laporan Arus Kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan Menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas bagi investor dan kreditor
§  Membantu pembaca laporan keuangan dalam memperkirakan perbedaan antara laba bersih dengan penerimaan serta pengeluaran kas yang terkait dengan pendapatan tersebut
§  Membantu menentukan pengaruh transaksi kas dan non kas dari aktivitas pendanaan dan investasi terhadap posisi keuangan suatu entitas.

2. 4    Kas dan Setara Kas
            Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposit). Yang tercakup dalam laporan arus kas adalah termasuk juga setara kas, Setara Kas  adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat di tentukan dan memiliki resiko perubahan nilai yang signifikan.
2.5     Klasifikasi Laporan Arus Kas
PSAK 2 9 (revisi 2009) Laporan Arus Kas, tiga klasifikasi dalam arus kas yaitu sebagai berikut:
1.                  Aktivitas Operasi
Adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivits investasi dan pendanaan.

2.                  Aktivitas Investasi
Adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

3.                  Aktivitas Pendanaan
Adalah Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi  kotribusi modal dan pinjaman entitas.

2.6     Langkah-Langkah Penyusunan Laporan Arus Kas
Langkah-langkah penyusunan laporan arus kas ada 5, yaitu :
1.                  Menentukan jumlah perubahan atau ekuivalen kas
2.                  Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas operasi
3.                  Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas investasi
4.                  Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas pendanaan
5.                  Menyusun laporan arus kas secara lengkap.

2.7     Metode-Metode Laporan Arus Kas
Metode-metode pembuatan laporan arus kas ada 2, yaitu :
§     Metode Langsung mengidentifikasikan penambahan atau pengurangan kas dari aktifitas perusahaan, seperti kegiatan operasional, investasi dan pendanaan.
§     Metode Tidak Langsung adalah saldo laba bersih kemudian direkonsiliasi dengan pos-pos yang mengurangi dan menambahnya.

Contoh Arus Kas Metode Langsung

                                                                                PT Sansa
                                                                       Laporan Arus Kas
                                                               Per. 31 Desember 2002

Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Kas
Penerimaan Kas dari pelanggan                                                      XXX
Penerimaan Kas lainnya (sewa, deviden, komisi)                        XXX
                                Total penerimaan kas                                                        XXX

Pengeluaran Kas
Pembayaran untuk pemasok                                                           XXX
 Pembayaran untuk karyawan (gaji/upah)                    XXX
Pembayaran untuk beban operasi                                   XXX
Pembayaran untuk pajak                                                 XXX
Pembayaran untuk bunga                                                 XXX
                                Total pengeluaran kas                                                        XXX

Arus kas bersih yang disediakan (digunakan) oleh aktivitas operasi        XXX

Arus kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas masuk
Penjualan investasi                                                                             XXX
Penjualan aktiva tetap                                                                       XXX
Penjualan aktiva tetap tak berwujud                                              XXX
Penerimaan hasil penagihan pinjaman                                          XXX
                                Total arus kas masuk                                                         XXX

Arus Kas Keluar
Pembelian aktiva tetap                                                                                      XXX
Pembelian aktiva tetap tak berwujud                                                             XXX
Pembelian investasi                                                                                            XXX
Pembelian pinjaman kepada perusahaan lain                                              XXX
                                Total arus kas keluar                                                                          XXX

Arus kas bersih yang disediakan  (digunakan) oleh aktivitas investasi                    XXX

Arus Kas dari  Aktivitas Pendanaan
Arus Kas Masuk
Penerbitan Surat Berharga( saham preferen, saham biasa)       XXX
Penerbiran Surat Utang      (Utang Obligasi, Wesel Bayar)                          XXX
                                Total Arus Kas Masuk                                                                       XXX

Arus kas Kelur
Pembelian Saham Treasuri                                                                               xxx
Penarikan (pelunasan) surat utang (obligasi, wesel bayar)         xxx
Pembayaran Deviden                                                                                         xxx
                                Total Arus Kas Keluar                                                                       xxx
Arus  Kas Bersih yang Disediakan (digunakan) oleh Akitivitas Pendanaan                           xxx
Kenaikan (penurunan) Kas Bersih                                                                                                  xxx
Saldo Kas Awal Tahun                                                                                                                                      xxx
Saldo Kas Akhir Tahun                                                                                                                                     xxx

Contoh Arus Kas Metode Tidak Langsung


PT Sansa
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2002

Arus Kas dari Aktivitas Operasi........................................................................................... xxx
Laba (rugi bersih)................................................................................................................. xxx
Penyesuaian
Biaya Penyusutan/deplesi..................................................................................................... xxx
Amor Tak Berwujud............................................................................................................. xxx
Amortis Diskon Obligasi...................................................................................................... xxx
Amortis Premium Obligasi................................................................................................. (xxx)
Kenaikan Harta Lancar...................................................................................................... (xxx)
Penurunan Harta Lancar....................................................................................................... xxx
Kenaikan Utang Lancar........................................................................................................ xxx
Penurunan Utang Lancar.................................................................................................... (xxx)
Keuntungan Pelapisan Aktiva Tetap dan Penebusan Surat Utang....................................... (xxx)
Kerugian Pelepasan Aktiva Tetap dan Penebusan Surat Utang............................................. xxx


Arus Kas Bersih yang Disediakan oleh Aktivitas Operasi                                                      xxx

Arus Kas Dari Aktivitas Innvestasi
Arus Kas Masuk
Penjualan Investasi                                                                        xxx
Penjualan Aktiva Tetap, Aktiva tak berwujud                               xxx
Penerimaan Hasil Penagihan Pinjaman                                          xxx
                            Total Arus Kas Masuk                                                  xxx

Arus Kas Keluar
Pembelian Aktiva Tetap, Aktiva Tak Berwujud                            xxx
Pembelian Investasi                                                                       xxx
Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Lain                                          xxx

Arus Kas Bersih yang Disediakan oleh Aktivitas Investasi                                                    xxx

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus Kas Masuk
Penerbitan Surat Berharga
(Saham Preferan, Saham Biasa)                                                    xxx
Penerbitan Surat Utang (obligasi, Wesel Bayar)                             xxx
                            Total Arus Kas Masuk                                                  xxx

Arus Kas Keluar
Pembelian Saham Perbendaraan                                                    xxx
Penarikan (pelunasan) Utang Obligasi                                           xxx
Pembayaran Deviden                                                                    xxx
                            Total Arus Kas Keluar                                                  xxx

Arus Kas Bersih yang Disediakan oleh Aktivitas Pendanaan                                                 xxx

Kenaikan (penurunan) Kas Bersih                                                                                         xxx
Saldo Kas Awal Tahun                                                                                                          xxx
Saldo Kas Akhir Tahun                                                                                                         xxx




Contoh soal
Andre mempunyai hobi di bidang otomotif. Setelah menyelesaikan studi S1nya di bidang akuntansi, dia berniat untuk menjalankan bisnis Jasa Bengkel sekaligus Showroom Mobil dengan nama Automotif Baru yang dimulai per tanggal 3 Mei 2012 dengan bekal keahlian di bidang akuntansi dan juga didukung oleh hobinya tersebut.
Dalam sebulan pertama operasi usahanya, terjadi beberapa transaksi sebagai berikut :
1.       Tanggal 3 Mei 2012, Andre memiliki uang sebesar Rp 200.000.000,- dan ia masukkan seluruh uangnya untuk modal bisnis tersebut.
2.       Tanggal 4 Mei 2012, Andre membayar sewa lahan dan ruang kerja untuk satu bulan sebesar Rp 25.000.000,-
3.       Tanggal 5 Mei 2012, Andre membeli peralatan bengkel untuk keprluan usahanya secara kredit sebesar Rp 12.000.000,-
4.       Tanggal 6 Mei 2012, Andre membeli perlengakpan bengkel sebesar Rp 3.000.000,- secara tunai
5.       Tanggal 10 Mei 2012, Andre memperoleh pendapatan jasa dari pekerjaan yang telah selesai  sebesar Rp 5.000.000,-
6.       Tanggal 12 Mei 2012, Andre membeli mobil BMW 318i untuk dijual kembali sebesar Rp 80.000.000,- secara tunai
7.       Tanggal 15 Mei 2012, membayar sebagian hutangny atas pembelian peralatan bengkel pada tanggal 5 Mei sebesar Rp 5.000.000,-
8.       Tanggal 16 Mei, Andre melakukan pekerjaan turun mesin mobil pelanggan dengan perjanjian pembayaran sebesar Rp 2.000.000,- dalam waktu 1 minggu
9.       Tanggal 20, menerima tagihan perbaikan AC ruangan kantor dan membayar sebesar Rp 150.000,-
10.   Tanggal 22,Andre menerima pembayaran dari pelanggan atas transaksi yang terjadi pada tanggal 6 Mei
11.   Tanggal 30, selama bulan Mei Andre membayar beban-beban sebagai berikut :
·         Listrik, air dan telepon           Rp 1.250.000,-
·         Gaji pegawai                              Rp 2.000.000,-
·         Rupa-rupa                                   Rp     175.000,-
12.   Tanggal 30, jumlah perlengkapan bengkel yang masih ada sebesar Rp 1.000.000,-
13.   Tanggal 30, Andre mengambil uang dari kas untuk kepentingan pribadinya sebesar Rp 5.000.000,-
Buatlah laporan posisi keuangan n laporan arus kasnya!

Jawaban :                                                           
JURNAL
Date
Description
Dr
Cr
3
Kas
Rp 200.000.000

Modal

Rp 200.000.000
4
Beban sewa
Rp 25.000.000

Kas

Rp 25.000.000
5
Peralatan
Rp. 12.000.000

Hutang

Rp. 12.000.000
6
Perlengkapan
Rp. 3.000.000

Kas

Rp. 3.000.000
10
Kas
Rp. 5.000.000

Pendapatan Jasa

Rp. 5.000.000
12
Persediaan (Mobil)
Rp. 80.000.000

Kas

Rp. 80.000.000
15
Hutang
Rp. 5.000.000

Kas

Rp. 5.000.000
16
Piutang Usaha
Rp. 2.000.000

Pendapatan

Rp. 2.000.000
20
Beban Service
Rp. 150.000

Kas

Rp. 150.000
22
Kas
Rp. 2.000.000

Piutang

Rp. 2.000.000
30
Beban Listrik, Air, dan telp
Rp. 1.250.000

Beban Gaji
Rp. 2.000.000

Beban Rupa-rupa
Rp. 175.000

Kas

Rp. 3.425.000
30
Beban Perlengkapan
Rp. 2.000.000

Perlengkapan

Rp. 2.000.000
30
Prive
Rp. 5.000.000

Kas

Rp. 5.000.000
Jumlah
Rp. 344.575.000
Rp. 344.575.000



Rekapitulasi
Dalam Rp
Asset
=
Liabilitas
+
Ekuitas
No
Kas
+
Piutang
+
Persediaan
(mobil)
+
perlengkapan
+
Peralatan

Hutang

Owner Equity
1
200.000.000











200.000.000
2
(25.000.000)











(25.000.000)
3








12.000.000

12.000.000


4
(3.000.000)





3.000.000






5
5.000.000











5.000.000
6
(80.000.000)



80.000.000








7
(5.000.000)









(5.000.000)


8


2.000.000









2.000.000
9
(150.000)











(150.000)
10
2.000.000

(2.000.000)










11
(1.250.000)











(1.250.000)
11
(2.000.000)











(2.000.000)
11
(175.000)











(175.000)
12






(2.000.000)





(2.000.000)
13
(5.000.000)











(5.000.000)

85.425.000



80.000.000

1.000.000

12.000.000

7.000.000

171.425.000


Laporan Keuangan :
AUTOMOTIF BARU
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PERIODE MEI 2012
Pendapatan Jasa                                                                                   Rp.   7.000.000
Beban Operasi
Beban Gaji                                          Rp.   2.000.000
Beban Sewa                                       Rp. 25.000.000
Beban Perlengkapan                          Rp. 2.000.000
Beban Listrik, Air, dan Telp              Rp. 1.250.000
Beban Service                                     Rp.     150.000
Beban Rupa-rupa                              Rp.      175.000
Total Beban Operasi                                                                   (Rp. 30. 575.000)

Laba Bersih                                                                                            Rp. – 23.575.000




AUTOMOTIF BARU
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE MEI 2012
ASSET
Kas                                                  Rp. 85.425.000
Piutang                                          Rp.                  0
Persediaan (Mobil)                      Rp. 80.000.000
Perlengkapan                              Rp.    1.000.000
Peralatan Kantor                         Rp. 12.000.000
LIABILITAS
Hutang Dagang                           Rp. 7.000.000

EKUITAS
Owner Equity Andre              Rp. 171.425.000
Total Asset                                 Rp. 178.425.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp. 178.425.000


AUTOMOTIF BARU
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE MEI 2012
Arus Kas dari aktifitas operasi :
Penerimaan kas dari pelanggan                                              Rp   7.000.000
Pembayaran beban-beban                           Rp 28.575.000
Pembelian perlengkapan                              Rp   3.000.000
Pembayarn kepada kreditor                        Rp    5.000.000
                                                                                                        (Rp 36.575.000)
Arus kas bersih dari aktifitas operasi                                       Rp  29.575.000

Arus Kas dari aktifitas investasi :
Mobil                                                                                               Rp  80.000.000
Arus kas bersih dari aktifitas investasi                                    (Rp 109.575.000)

Arus Kas dari aktifitas pendanaan :
Investasi pemilik                                             Rp 200.000.000
Pengambilan oleh pemilik                           (Rp     5.000.000)
Arus kas dari aktifitas pendanaan                                               Rp 195.000.000

Kenaikan bersih dalam kas                              Rp 85.425.000

Saldo kas Per 1 Mei 2012
Saldo kas Per 31 Mei 2012                               Rp 85.425.000



Daftar Pustaka
S, Alam. 2007. Ekonomi Untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta: Erlangga
S, Alam. 2007. Ekonomi Untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Erlangga
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta
Martani, Dwi. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Salemba Empat

6 komentar: