BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini semua orang dituntut bekerja keras dalam pekerjaannya yang mengakibatkan seseorang dapat dengan mudahnya terlelah bahkan stress karana berbagai aktivitasnya dan tuntutan pekerjaannya. Oleh karna itu salah satu cara yang dapat menghilangkan rasa lelah dan meminimalisasi terjadinya stress seseorang dapat mengkonsumsi coklat.
Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman.
Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM [2]. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.
Dikalangan anak muda pun coklat dianggap sebagai makanan cinta. Hal ini disebabkan karena coklat memiliki tekstur yang lembut dan akan lumer secara perlahan saat dikulum dalam mulut. Ini memberikan kesan sensual bagi orang yang memakannya. Selain itu, coklat dapat memberikan efek nyaman dan rileks. Rasa nyaman yang ditimbulkan setelah menikmati coklat bukan hanya perasaan saja, karena coklat mengandung ratusan zat yang memungkinkan terjadinya reaksi kimia di otak. Zat-zat inilah yang merangsang aktifnya serotonin di otak yang selanjutnya akan memicu perasaan nyaman seseorang. Selain itu, zat terbanyak yang terkandung dalam coklat adalah theobromine yang dapat menstimulasi jaringan saraf dan jantung yang membuat kita terjaga dan bersemangat. Efek ini juga bisa diperoleh dari kafein pada kopi atau teh. Manfaat lainnya dari theobromine adalah dapat meredakan batuk.
Terkandung pula phenylethylamine yang berfungsi membantu penyerapan dalam otak dan menghasilkan dopamine yang akan menyebabkan perasaan gembira, meningkatkan rasa tertarik dan dapat menimbulkan perasaan jatuh cinta. Itulah alasan lain mengapa coklat sering diberikan sebagai hadiah tanda cinta.
Coklat pun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Karena coklat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid. Dengan adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali lebih banyak dari teh hijau, minuman yang selama ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan. Dengan adanya antioksidan, membuat coklat menjadi salah satu minuman kesehatan. Fenol, sebagai antioksidan mampu mengurangi kolesterol pada darah sehingga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung juga berguna untuk mencegah timbulnya kanker dalam tubuh, mencegah terjadinya stroke dan darah tinggi. Selain itu kandungan lemak pada coklat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol dan tidak menyumbat pembuluh darah.
Coklat juga mengandung beberapa vitamin yang berguna bagi tubuh seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Selain itu, coklat juga mengandung zat maupun nutrisi yang penting untuk tubuh seperti zat besi, kalium dan kalsium. Kakao sendiri merupakan sumber magnesium alami tertinggi. Jika seseorang kekurangan magnesium, dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, diabetes, sakit persendian dan masalah bulanan wanita yaitu pra menstruasi (PMS). Dengan makan coklat akan menambah magnesium dalam asupan gizi harian yang menyebabkan meningkatnya kadar progesteron pada wanita. Hal ini mengurangi efek negatif dari PMS. Dari pemikiran inilah saya dapat melihat peluang bisnis yang ada dan mempunyai ide untuk membuat bisnis yang bernama “Coklat Chibi”. Kami menggunakan Nama Chibi dalam mempromosikan produk kami sesuai, yang merupakan singkatan dari motto produk yakni, “Coklat dengan Cita rasa luar Biasa”. Selain itu, kami juga menggunakan nama “Chibi” yang identik dengan imut, feminim, dan heboh untuk menarik keingintahuan konsumen terhadap produk yang kami jual.
1.2 Tujuan:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
2. Membuka peluang bisnis bagi mahasiswa di lingkungan Universitas.
3. Mencari pengalaman berbisnis.
4. Mencari keuntungan dengan memperhatikan kualitas.
5. Melatih rasa percaya diri berhadapan dengan orang banyak.
1.3 Hasil yang ingin dicapai:
1. Nilai yang sangat baik.
2. Laba (Materi)
3. Kepuasan (Kualitas produk, kepuasan konsumen, dan pengalaman)
1.4 Rencana Pemasaran:
1. Dipasarkan melalui social media gratis seperti facebook dan twitter
2. Dipasarkan melalui bbm yang dimiliki oleh beberapa anggota.
3. Dipasarkan secara langsung, ke kelas-kelas, ke sudut-sudut keramaian di kampus. Serta dijual di salah satu sekolah PAUD, dan lingkungan sekitar tempat pembuatan
1.5 Lokasi Usaha
Nama Usaha : “Chibi Chocolatte”
Nama Pemilik : 1. Ananda
2. Megy
3. Nisa
4. Evi
5. Imeda
6. Andri
Alamat : Jalan Ciheuleut Pakuan No. 43 Rt 01/06 Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah.
1.6 Competitor
Bisnis pasti tidak lepas dari kata persaingan. Persaingan tersebut alangkah baiknya apabila kita menyikapinya dengan positif dan bijak. Sebenarnya persaingan dalam berbisnis dapat dijadikan motivasi untuk dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru, meningkatkan mutu, serta kualitas agar dapat bersaing secara sehat. Oleh karna itu kami mencoba memberikan Keunggulan produk kami dibandingkan produk coklat lain :
1. Harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangan.
2. Bahan yang digunakan terjamin, karena dibeli dengan cermat, memperhatikan tanggal produksi, kemasan, dan komposisi.
3. Bentuk bermacam-macam, ukuran dibagi menjadi dua, kecil dan besar.
4. Rasa yang berbeda dengan produk lainnya.
BAB II
ASPEK PRODUK BARANG
2.1. Jenis Produk
Dalam membuat produk Chibi Chocolatte ini kami mencoba berinovasi untuk memberi varians produk. Jika biasanya coklat-coklat yang ada dipasaran identik dengan satu rasa, dan yang terpikir apabila kita mendengar kata coklat adalah manis, susu, dan berwarna coklat, maka kali ini kami mencoba mengubah pandangan tersebut dengan berinovasi terhadap rasa. Coklat yang akan kami jual tidak hanya memiliki 1 rasa, melainkan dalam setiap batang coklatnya, terdiri dari 2 lapisan rasa.
1. Coklat Mint- Coklat Kismis (Kissmint)
Yaitu coklat dimana lapisan atasnya adalah coklat dengan rasa mint yang dingin, dan pada lapisan bawahnya adalah dark coklat yang ditaburi kismis. Sehingga, rasa yang akan muncul pada setiap gigitannya adalah, Dingin, pedas, manis, dan asam dari potongan-potongan kismisnya.
2. Coklat Susu- Coklat Kismis (Sussis)
Yaitu coklat dimana lapisan atasnya adalah coklat putih yang ditambahkan susu, dan pada lapisan bawahnya juga dark coklat yang ditaburi kismis. Sehingga, rasa yang akan muncul pada setiap gigitannya adalah manis, gurih, dan asam.
2.2. Proses Produksi
Daftar Bahan:
No
|
Bahan
|
Harga Beli satuan
|
Banyaknya
|
Total
|
1
|
Dark Chocolate Compound
|
13.500
|
2
|
27.000
|
2
|
White Milk Chocolate Compound
|
10.000
|
1
|
10.000
|
3
|
Plastik ukuran kecil
|
4.000
|
1
|
4.000
|
4
|
Pita Kawat
|
4.500
|
1
|
4.500
|
5
|
Gagang Coklat isi 35
|
2.500
|
2
|
5.000
|
6
|
Kismis
|
4.300
|
1
|
4.300
|
7
|
Bluband Sachet
|
1.000
|
1
|
1.000
|
8
|
Dancow Instant Sachet
|
2.000
|
1
|
2.000
|
9
|
Cetakan Coklat
|
7.250
|
2
|
14.500
|
10
|
Mint Chocolate
|
7.500
|
1
|
7.500
|
Jumlah
|
Rp 79.800
|
Peralatan:
1. Panci
2. Sendok
3. Pisau
4. Gunting
(ket: peralatan diatas sudah tersedia sehingga tidak memerlukan biaya dalam memperolehnya)
Cara Pembuatan:
Coklat-Hijau/ Mint:
-. Lapisan Atas
1. Panaskan 900cc Air dalam panci ukuran besar.
2. Potong dadu coklat yang akan dilelehkan, pisahkan masing-masing coklat.
3. Ketika air sudah mendidih, masukkan 1 bungkus coklat mint ke dalam mangkuk stainless/ mangkuk kaca tahan panas, taruh di atas air yang mendidih, tunggu hingga coklat meleleh.
4. Setelah meleleh, angkat dan masukkan ke dalam cetakan, akan tetapi hanya setengah bagian dari cetakan saja. Lalu masukkan ke dalam kulkas.
-. Lapisan bawah
1. kembali panaskan air yang tadi.
2. Ketika air sudah mendidih, masukkan 1 bungkus potongan coklat hitam ke dalam mangkuk stainless/ mangkuk kaca tahan panas, taruh di atas air yang mendidih, tunggu hingga coklat meleleh.
3. Ketika coklat meleleh, masukkan satu sendok mentega, 1 sendok makan susu instan bubuk, dan 2 sendok kismis hitam. Aduk hingga tercampur rata dan angkat.
4. Ambil coklat mint yang telah didinginkan, tuangkan coklat hitam diatasnya hingga penuh. Masukkan gagang coklat diujungnya. Dinginkan.
Untuk pembuatan coklat putih, sama saja, hanya pada lapisan atas, coklat mint diganti menjadi 1 bungkus coklat berwarna putih yang telah dipotong dadu.
Proses penyelesaian / Pengemasan:
1. Keluarkan coklat yang telah mengeras dari dalam cetakan.
2. Potong Pita kawat dengan ukuran masing-masing 6 cm.
3. Masukkan coklat ke dalam plastic putih transparan, ikat dengan pita kawat yang dipilin secantik mungkin.
4. Coklat siap dipasarkan.
2.3. Harga Produk
Ukuran
|
Produk Jadi
| ||
Jumlah
|
Harga Jual Satuan
|
Nilai Jadi
| |
Besar
|
12
|
3.000
|
36.000
|
Bunga
|
25
|
2.000
|
50.000
|
Binatang
|
24
|
2.000
|
48.000
|
Jumlah
|
61
|
Rp 134.000
|
BAB III
ASPEK KEUANGAN
3.1. Modal Kerja
No
|
Bahan
|
Harga Beli satuan
|
Banyaknya
|
Total
|
1
|
Dark Chocolate Compound
|
13.500
|
2
|
27.000
|
2
|
White Milk Chocolate Compound
|
10.000
|
1
|
10.000
|
3
|
Plastik ukuran kecil
|
4.000
|
1
|
4.00
|
4
|
Pita Kawat
|
4.500
|
1
|
4.500
|
5
|
Gagang Coklat isi 35
|
2.500
|
2
|
5.000
|
6
|
Kismis
|
4.300
|
1
|
4.300
|
7
|
Bluband Sachet
|
1.000
|
1
|
1.000
|
8
|
Dancow Instant Sachet
|
2.000
|
1
|
2.000
|
9
|
Cetakan Coklat
|
7.250
|
2
|
14.500
|
10
|
Mint Chocolate
|
7.500
|
1
|
7.500
|
Jumlah.
|
Rp 79.800
|
Modal yang harus kami keluarkan untuk memproduksi “Chibi Chocolatte”, yaitu sebesar Rp 79.800 /hari. Biaya tersebut digunakan untuk pembelian bahan baku. Dengan pengeluaran tersebut, maka dapat menghasilkan “Chibi Choklat” sebanyak ± 61 coklat (besar 12, bunga 25, bintang 24).
3.2. Laporan Laba Rugi
· Estimasi
Diperkirakan setiap hari mampu menjual “Chibi Chocolatte” sebanyak 60 cup, maka dalam sebulan diperkirakan mampu menjual (besar 12 x 30 = 360) (Bunga 25 x 30 = 750) (Bintang 24 x 30 = 720) jadi total penjualan per bulan sebanyak 1830 Chibi Chocolatte.
Diperkirakan setiap hari mampu menjual “Chibi Chocolatte” sebanyak 60 cup, maka dalam sebulan diperkirakan mampu menjual (besar 12 x 30 = 360) (Bunga 25 x 30 = 750) (Bintang 24 x 30 = 720) jadi total penjualan per bulan sebanyak 1830 Chibi Chocolatte.
· Laba per 30 hari
Pendapatan kotor Besar 360 x 3.000 = 1.080.000
Bunga 750 x 2.000 = 1.500.000
Bintang 720 x 2.000 = 1.440.000
Laba kotor Rp 4.020.000
Biaya keseluruhan 30 x Rp79.800 (Rp 2.394.000)
Laba bersih Rp 1.626.000
Keuntungan yang kami ambil masih sedikit karena usaha ini masih tergolong baru, jadi kepuasan konsumenlah yang lebih kami utamakan. Apabila konsumen sudah tahu bagaimana cita rasa “Chibi Chocolatte”, maka ada kemungkinan konsumen tersebut akan setia pada “Chibi Chocolatte”. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika ada konsumen yang ingin memesan “Chibi Chocolatte” untuk suatu acara, sehingga pendapatan-pun dengan sendirinya akan bertambah.
3.3. Pay Back Periode
Pay Back = Modal Investasi/Laba
= 2.394.000/1.626.000
= 1,47
Berdasarkan perhitungan Pay Back Periode tersebut, maka diperkirakan modal akan kembali pada saat usaha sudah berjalan 1 bulan lebih.
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN
4.1. SDM/Struktur Organisasi
Dalam usaha ini beranggotakan Ananda Maharani, Megy Anggraini, Nisa Istiqomah, Evi Taniasari, Imelda Amung, dan Andri Kusuma W yang masing - masing anggota mempunya tugasnya masing. Dalam Usaha ini diperlukan keterampilan dan keahlian dalam membuat Chibi Chocolatte dan kepintaran memikat konsumen demi memberikan pelayanan dan kepuasan terbaik kepada konsumen. Selain itu tata krama dan bersikap sopan santun terhadap konsumen juga salah satu penunjang untuk merintis usaha ini dengan baik.
4.2. Perizinan/Legalitas Perizinan
Atas pendirian usaha “Chibi Chocolatte” ini, saya meminta izin kepada pihak Universitas Pakuan, sekolah PAUD, dan lingkungan sekitar tempat pembuatan Chibi Chocolatte.
BAB V
KESIMPULAN
Dengan diselesaikannya proposal usaha ini, dapat dilihat bahwa usaha “Chibi Chocolatte” dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar, dan dapat menunjukkan bahwa bisnis ini sangat baik untuk dijalankan mengingat besarnya potensi dari bisnis ini.
“Chibi Chocolatte”
Oleh:
Ananda M 0221-11-15X
Megy A 0221-11-15X
Nisa I 0221-11-17X
Evi Tania 0221-11-18X
Imelda A 0221-11-19X
Andri K 0221-09-XXX
Mata Kuliah Kewirausahaan, Koperasi, dan UMKM
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN
AKUNTANSI - S1
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar